MERDEKA DARI SAMPAH
Ketika
bukan lagi jaman perang, kemerdekaan generasi muda penerus bangsa berbentuk
harus mampu berprestasi. Siapa yang tidak berprestasi, mereka hanya akan
menjadi sampah masyarakat. Merdeka dari sampah masyarakat tidak hanya
berorientasi pada nilai akademik dan sejumlah materi melainkan juga dari moral
dan etika. Jika generasi muda mampu berprestasi di berbagai bidang dan didukung
dengan moral serta etika maka masa depan bangsa akan terjamin kesejahteraannya.
Terkait dengan hal tersebut, kami selalu melakukan berbagai upaya dan mencari
ide untuk menanamkan sikap positif.
Bertambahnya
usia di tiap tahunnya bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah negari. Negeri
ini telah tumbuh, hingga bersiap-siap memantapkan kuda-kuda dan pada akhirnya
melompat tinggi, menjadi besar dan dipandang oleh sekian banyak orang. Dalam
suatu tumbuh kembang, terkadang kita lupa. Kita berfokus pada sisi materinya
dengan kekayaan alamnya dan keindahan panorama alamnya. Kita lupa, bahwa
sesungguhnya kekayaan terbesar adalah manusianya. Kita merdeka bukan karena
alam, namun karena kemampuan dan perjuangan manusianya. Tuhan menghendaki hanya
mereka yang berilmulah yang akan membawa kemerdekaan. Para pahlawan pejuang
kemerdekaan adalah orang-orang yang berilmu. Dan ketahuilah, menjadi orang berilmu
pada jaman itu bukanlah perkara mudah ditengah penjajahan Belanda. Renungkan,
bagaimana para pahlawan kita begitu termotivasi belajar. Melihat firman pada
Surat Al-Mujadilah ayat 11 “…Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang yang
beriman dan orang yang berilmu beberapa derajat…”. Kini, kita menyaksikan
kemerdakaan negeri ini dari Allah yang menjadikan mereka yang berilmu menjadi
orang yang bermanfaat untuk memperjuangkan kemerdekaan negeri.
Bunda
selalu mengingatkan “Ndok.. Le.. Jika pandai di sekolah, jangan pernah berhenti
mencari ilmu. Kalau kamu tidak sebegitu pandai di sekolah, cari kepandaianmu di
sisi lain. Teruslah asah potensi itu agar besok kamu jadi orang berguna. Kamu
tahu sampah tidak? Sampah selalu dibuang, tidak pernah dipakai lagi. Jika kamu
menjadi orang yang tidak berguna maka kamu sama dengan sampah. Bayangkan jika
kamu menjadi emas, emas selalu bermanfaat dan pasti dinginkan oleh setiap
orang. Kalau kamu bisa jadi orang berguna sama halnya kamu seperti emas. Kamu
bisa jadi manusia yang bermanfaat dan akan disukai oleh banyak orang.” Ada
siswa yang menjawab “Sampah khan masih bisa berguna Bun, bisa didaur ulang
loh..”. “Ok… jika dibandingkan jadi emas atau jadi sampah daur ulang, masa kamu
pilih jadi sampah daur ulang??? ” Semoga kami bisa menjadikan siswa-siswi
Ziraya menjadi manusia yang bermanfaat. Amin. MERDEKA !
Comments
Post a Comment