NEGARA  TANPA  AYAH
Ibu adalah tempat pendidikan pertama seorang anak, dan AYAH yang menjadi Kepala Sekolahnya. AYAH ‘Kepala Sekolah’ bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya. Yang membuat nyaman suasana tempat pendidikan tersebut yakni Ibunya. Jika AYAH hanya mengurusi TV rusak, kran tersumbat, genteng bocor, kabel kulkas korslet, ini bukan AYAH 'Kepala Sekolah’ tapi AYAH 'penjaga sekolah/pak bon’.
Ibarat burung yang punya dua sayap, anak membutuhkan keduanya untuk terbang tinggi ke luar angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan IBU-nya. Ibu mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya dibutuhkan oleh anak. Jika Ibu tak ada, anak menjadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya kecerdasan logika. AYAH mengajarkan anak menjadi pemimpin yang tegas. Ibu membimbingnya menjadi pemimpin yang peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama didalam bermasyarakat.

Di dalam Quran terdapat banyak dialog pengasuhan, diantaranya yaitu antara AYAH dengan anak, seperti dalam Surat Hud:42: Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama Kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Hak anak adalah mendapatkan pengasuh yang lengkap. AYAH terlibat, Ibu apalagi. Mari penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negara ini tak lagi kehilangan AYAH.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Meningkatkan Jiwa Kompetitif

ANAK MANDIRI SEJAK DINI

Meningkatkan Motivasi Belajar